Sabtu, 28 Juli 2012


UJIAN IPA TERPADU

NAMA           :DEDI MARDIANTO
NIP                 :035/MPIPA/2012
KELAS          :B
ANGKATAN:III
 

Soal 1.
Jawab :
Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati secara langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup memilik beberapa ciri, yaitu bernapas, bergerak, makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan dapat berkembang biak.
1. Bernapas
Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen (O2) sangat diperlukan makhluk hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang diperlukan tubuh atau disebut juga oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk bergerak dan melakukan aktivitas lainnya. Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada tempat hidup dan jenis makhluk hidup. Makhluk hidup yang hidup di darat memiliki system pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang hidup di air. Pernapasan burung berbeda dengan amfibi. Manusia dan hewan di darat umumnya bernapas dengan paruparu. Oksigen diambil dari udara melalui hidung. Untuk makhluk hidup yang hidup di air, seperti ikan bernapas dengan insang. Makhluk hidup yang di air menggunakan oksigen yang terlarut dalam air untuk bernapas. Bagaimana dengan tumbuhan, apakah mereka juga bernapas? Tumbuhan pun
bernapas. Oksigen diambil oleh tumbuhan melalui stomata atau mulut daun, dan lentisel (lubang-lubang yang ada pada batang tumbuhan).
- Alat pernafasan pada tumbuhan disebut stomata atau lentisel
- Alat pernafasan pada hewan adalah paru paru,insang trakea dan kulit
- Burung memiliki alat bantu pernafasan yang disebut pundi pundi udara
2. Bergerak
Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia dan hewan jelas tampak terlihat. Kamu dapat berjalan, berlari, dan menggerakkan tangan. Begitu juga dengan hewan dapat berlari, terbang, dan lain sebagainya. Untuk melakukan gerakan tersebut, manusia dan hewan dibantu oleh alat gerak. Pada manusia, misalnya tangan dan kaki. Sedangkan, pada hewan, seperti sayap, sirip, kaki, silia, dan lainnya. Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakan ini tidak mudah dilihat. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah menutupnya daun putri malu bila disentuh. Daun-daun pohon petai cina yang menutup pada sore hari, arah tumbuhnya tanaman selalu ke arah datangnya sinar matahari, dan bunga matahari yang selalu menghadap matahari. Gerakan pada tumbuhan disebabkan karena ada rangsangan dari luar.
3. Makan
Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan yang dimakan harus mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. Zat makanan ini terdapat dalam umbi-umbian seperti singkong, kentang, dan ketela. Selain itu, terdapat dalam biji-bijian, seperti jagung, beras, gandum, dan tepung terigu. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan bagi tubuh. Lemak memiliki kalori paling tinggi dibandingkan zat makanan lainnya. Zat makanan ini terdapat dalam susu dan mentega. Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak.Protein dibagi menjadi dua macam, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, contohnya: telur, daging, susu, dan ikan. Sedangkan, protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuhan, contohnya: kacangkacangan, dan buah-buahan. Vitamin dan mineral diperlukan tubuh kita untuk mengatur proses kegiatan tubuh. Vitamin dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayursayuran, seperti: wortel, sayur bayam, kangkung, jeruk, alpukat, apel, dan sebagainya.
4. Iritabilitas
Salah satu ciri makhluk hidup adalah respons terhadap rangsangan. Kemampuan makhluk hidup memberi tanggapan terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Hewan memiliki sistem saraf dalam menanggapi adanya rangsangan, sedangkan tumbuhan tidak. Rangsangan dapat disebabkan oleh faktor luar tubuh. Contohnya, mata kita akan mengedip bila terkena cahaya yang silau. Contoh reaksi rangsangan yang diterima hewan adalah anjing akan menegakkan telinga bila mendengar suara yang asing dan sekelompok rusa akan berlari bila ada pemangsa yang mengintai. Gerak pada tumbuhan terjadi karena adanya rangsangan zat kimia, gaya gravitasi bumi, cahaya, air, dan sentuhan. Contohnya, daun putri malu akan menutup bila disentuh, akar tumbuhan menjalar ke tempat banyak air, tumbuhnya batang tumbuhan ke arah sinar matahari, dan akar tumbuhan yang selalu tumbuh ke arah pusat bumi.
Hewan dan manusia untuk iribalitas menggunakan panca indera yang terdiri dari :
- Mata untuk melihat
- Telinga untuk mendengar
- Kulit untuk meraba
- Hidung untuk mencium
- Lidah untuk mengecap
5. Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya, jika kamu menanam biji akan tumbuh menjadi kecambah, kemudian menjadi tanaman kecil. Jika tanaman tersebut kamu siram setiap hari, maka akan tumbuh menjadi tanaman yang besar. Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel tubuh, sehingga ukuran tubuh bertambah dan tidak bisa mengecil kembali. Bagaimana dengan pertumbuhan hewan dan tumbuhan? Hewan dan tumbuhan juga mengalami pertumbuhan seperti manusia, yaitu ukuran tubuhnya makin besar. Pertumbuhan ini dapat diukur.
6. Berkembang Biak
Coba kamu amati pohon pisang di sekitar tempat tinggalmu? Biasanya, di sekitar pohon pisang terdapat tunas-tunas baru. Hal ini merupakan contoh perkembangbiakan pada tumbuhan. Berkembang biak atau reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan. Perkembangbiakan ini berguna untuk melestarikan jenisnya.Cara perkembangbiakan pada hewan dibagi menjadi dua macam, yaitu secara generatif (kawin) dan secara vegetatif (tak kawin). Pada hewan tingkat tinggi umumnya berkembang biak secara kawin, sedangkan pada hewan tingkat rendah berkembang biak dengan vegetatif (tak kawin). Bagaimana perkembangbiakan pada tumbuhan? Tumbuhan tidak hanya berkembang biak dengan biji, tetapi juga dapat berkembang biak secara vegetative atau tidak kawin. Contoh perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan, di antaranya stek, cangkok, dan tunas.
7.Reproduksi
Semua makhluk hidup berkembang biak, hal ini merupakan upaya makhluk hidup untuk memperbanyak diri atau menghasilkan individu baru.Perkembangan makhluk hidup bertujuan untuk menjaga kelestarian jenisnya supaya tidak punah, Cara makhluk hidup untuk berkembang biak dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Generatif ,
b. Vegetatif
8. Adaptasi
Untuk dapat bertahan hidup di lingkungannya, makhluk hidup harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya,Tempat hidup bagi makhluk hidup dapat melakukan aktifitasnya disebut habitat.Apabila makhluk hidup tersebut tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka akan mati atau bias harus berpindah ke lingkungan yang baru.
9. Memerlukan Suhu Tertentu
Semua makhuk hidup dapat bertahan pada suhu tertentu, ikan dapat hidup pada air yang bersuhu antara 5 derajat celcius sampai dengan 30 derajat. untuk jenis bakteri dapat sampai suhu 80 derajat, sedangkan tumbuhan dapat hidup baik antara suhu 0 – 43 derajat celcius.
10. Mengeluarkan Zat Sisa ( sekresi)
Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh.Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat.
Alat pengeluaran zat sisa pada hewan atau manusia , yaitu :
a. Paru paru mengeluarkan CO2
b. Kulit mengeluarkan keringat
c. Ginjal mengeluarkan urine
soal 2
jawab :
 
ASAL USUL KEHIDUPAN
1.Teori Abiogenesis
Tokoh teori abiogenesis adalah Aristoteles (384-322 SM). Teori abiogenesis ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi ini berasal dari benda mati. Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja atau secara spontan,teori abiogenesis ini disebut juga paham generatio spontanea.
Makhluk hidup yang pertamakali dibumi terbentuk dari benda mati /tak hidup yang terjadi secara spontan, misalnya:a.ikan dan katak berasal dari lumpur  b.cacing berasal dari tanahc.belatung berasal dari daging yang membusuk.
2.Teori Biogenesis
Francesco Redi (Italia, 1626-1697),
Lazzaro Spallanzani (Italia, 1729-1799),
Louis Parteur (Prancis, 1822-1895)
a.Percobaan Francesco Redi (1626-1697)
Pada percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga toples. Hasilnyamenyimpulkan bahwa larva atau belatung terbentuk dari daging yang membusuk, tetapi berasal dari telur yang ditinggal pada daging.
b.Percobaan Lazzaro Spallanzani (1729-1799)
Sebagai bahan percobaannya, Spallzani menggunakan air kaldu atau air rebusan daging dandua buah labu. Hasilnya menyimpulkan bahwa mikroba yang ada didalam kaldu bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan (mikroba) sebelumnya,yang banyak tersebar di udara.
c.Percobaan Louis Parteur (1822-1895)
Dalam percobaannya, Pasteur menggunakan bahan air kaldu dan alat serupa labu.Berdasarkan hasil percobaan Redi, Spallanzani, dan Pasteur tersebut maka tumbanhlah pahan abiogenesis, dan muncullah paham/teori baru tentang asal usul makhluk hidup yangdikenal dengan teori biogenesis.
omne vivum ex ovo = setiap makhluk hidup berasal dari telur,
omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan
omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhlk hidup sebelumnnya.Disamping teori abiogenesis dan biogenesis masih ada lagi beberapa teori tentang teorikehidupan antara lain:
Teori kreasi khas = kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (gaib) pada saat yangistimewa.
Teori kosmozoan = kehidupan yang ada di planet ini berasal dari mana saja.
Teori evolusi kimia = kehidupan ini muncul berdasarkan hokum fisika kimia.

soal 3
jawaban


 









Pada rantai makanan telah kita ketahui bahwa tingkat tropik yang terdiri atas produsen, konsumen tingkat I, konsumen tingkat II, dan seterusnya. Produsen yang bersifat autotrof selalu menempati tingkatan tropik utama, herbivora menempati tingkat tropik kedua, karnivora menduduki tingkat tropik ketiga, dan seterusnya. Setiap perpindahan energi dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya akan terjadi pelepasan sebagian energi berupa panas sehingga jumlah energi pada rantai makanan untuk tingkat tropik yang semakin tinggi, jumlahnya semakin sedikit. Maka terbentuklah piramida ekologi/piramida makanan.
Salah satu jenis piramida ekologi adalah piramida jumlah yang dilukiskan dengan jumlah individu. Piramida jumlah pada suatu ekosistem menunjukkan bahwa produsen mempunyai jumlah paling besar dan konsumen tingkat II jumlah lebih sedikit dan jumlah paling sedikit terdapat pada konsumen tingkat terakhir.Sehingga piramida energy merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II, dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak biomassanya semakin kecil.

Soal 4
Jawaban
Respirasi adalah proses pernafasan yang menghirup / menghisap oksigen dari udara dan mengeluarkan / melepaskan karbondioksida ke udara.
Respirasi pada tanaman adalah proses reaksi karbohidrat (CH2O) dengan oksigen (02) menghasilkan air (H2O) dan energi kimia karbohidrat (CO2) yang dilepaskan ke udara.
Energi kimia yang dihasilkan dari proses respirasi tersebut akan dipergunakan dalam proses metabolisme atau energi kimia tersebut akan dipergunakan untuk menggantikan energi yang dipergunakan dalam metabolisme.
Apabila banyak terjadi respirasi pada tanaman; berarti banyak energi yang keluar dan banyak karbohidrat yang terurai. Ini dapat mempengaruhi produksi tanaman tersebut.

Soal 5
Jawaban
a.
Secara keilmuan, Pengertian Hujan Asam adalah semua jenis hujan yang memiliki tingkat pH dibawah 5,6.  Secara alami, hujan biasa memang bersifat asam, dengan pH 6.0 atau kurang sedikit, hal ini terjadi karena air hujan bercampur dengan CO2 diudara sehingga membentuk tingkat keasaman lemah. Keasaman alami ini tentu saja sangat menguntungkan karena membantu tanah menyerap berbagai mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan hewan.

proses pembentukan terjadinya hujan asam
proses pembentukan hujan asam / Acid Rain
Proses pembentukan terjadinya hujan asam bisa terjadi akibat dari akibat dari letusan gunung berapi yang membuat air tercampur dengan zat sulfur yang beracun, atau proses-proses alamiah lain seperti proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Namun kebanyakan, namun kebanyakan hujan asam yang terjadi adalah akibat aktivitas manusia seperti dalam industri, yaitu zat beracun sulfur (belerang) yang dihasilkan dari proses industri yang menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara, pembangkit tenaga listrik, dan penggunaan zat-zat berbahaya seperti Amonia dalam industri berskala besar. Zat-zat beracun dari hasil proses industri tersebut kemudian terbawa angin, tercampur dengan air dan hujan, serta terendap dalam tanah.
b.efek rumah kaca






                                         Efek Rumah Kaca
Para ahli sudah setuju bahwa efek rumah kaca disebabkan oleh bertambahnya jumlah gas-gas rumah kaca (GRK) di atmosfir yang menyebabkan energi panas yang seharusnya dilepas ke luar atmosfir bumi dipantulkan kembali ke permukaan dan menyebabkan temperatur .
permukaan bumi menjadi lebih panas

Gas Rumah Kaca :
Ada beberapa gas diatmosfir yang berfungsi sebagai \'penangkap\' energi panas matahari. Tanpa gas-gas ini, panas akan hilang ke angkasa dan temperatur rata-rata Bumi dapat menjadi 60ºF (33ºC) lebih dingin. Karena fungsinya sebagai penjaga hangatnya Bumi, gas-gas ini kemudian disebut sebagai Gas Rumah Kaca (GRK). Yang termasuk diantaranya adalah : Karbon Dioksida (CO2), Nitro-Oksida (NO2), dan Metana (CH4).

Rumah Kaca: 
Rumah kaca umumnya berbentuk sebuah rumah kecil yang seluruhnya terdiri dari kaca dan dibangun untuk menumbuhkan berbagai jenis tanaman, terutama diwaktu musim dingin. Bagaimana rumah kaca bekerja? Panel-panel kacanya membiarkan sinar matahari masuk tetapi menjaga energi panas yang disebabkannya hilang ke udara. Untuk mudahnya, bayangkan kalau kamu masuk ke dalam mobil yang diparkir dibawah sinar matahari, joknya terasa panas bukan? Nah, begitu juga tanaman yang ada didalam rumah kaca, panas yang ditahan menyebabkan tanaman dapat bertahan di musim dingin.
                          c. Siklus nitrogen

Nitrogen sangatlah penting untuk berbagai proses kehidupan di Bumi. Nitrogen adalah komponen utama dalam semua asam amino, yang nantinya dimasukkan ke dalam protein, tahu kan kalau protein adalah zat yang sangat kita butuhkan dalam pertumbuhan. Nitrogen juga hadir di basis pembentuk asam nukleat, seperti DNA dan RNA yang nantinya membawa hereditas. Pada tumbuhan, banyak dari nitrogen digunakan dalam molekul klorofil, yang penting untuk fotosintesis dan pertumbuhan lebih lanjut. Meskipun atmosfer bumi merupakan sumber berlimpah nitrogen, sebagian besar relatif tidak dapat digunakan oleh tanaman. Pengolahan kimia atau fiksasi alami (melalui proses konversi seperti yang dilakukan bakteri rhizobium), diperlukan untuk mengkonversi gas nitrogen menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh organisme hidup, oleh karena itu nitrogen menjadi komponen penting dari produksi pangan. Kelimpahan atau kelangkaan dari bentuk "tetap" nitrogen, (juga dikenal sebagai nitrogen reaktif), menentukan berapa banyak makanan yang dapat tumbuh pada sebidang tanah.












PROSES-PROSES DALAM DAUR NITROGEN

Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk kimia termasuk nitrogen organik, amonium (NH4 +), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-), dan gas nitrogen (N2). Nitrogen organik dapat berupa organisme hidup, atau humus, dan dalam produk antara dekomposisi bahan organik atau humus dibangun. Proses siklus nitrogen mengubah nitrogen dari satu bentuk kimia lain. Banyak proses yang dilakukan oleh mikroba baik untuk menghasilkan energi atau menumpuk nitrogen dalam bentuk yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Diagram di atas menunjukkan bagaimana proses-proses cocok bersama untuk membentuk siklus nitrogen (lihat gambar).

1. Fiksasi Nitrogen

Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang mengubah nitrogen di udara menjadi ammonia (NH3). Mikroorganisme yang mem-fiksasi nitrogen disebut diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim nitrogenaze yang dapat menggabungkan hidrogen dan nitrogen. Reaksi untuk fiksasi nitrogen biologis ini dapat ditulis sebagai berikut :
N2 + 8 H+ + 8 e− → 2 NH3 + H2
Mikro organisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain : Cyanobacteria, Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia. Selain itu ganggang hijau biru juga dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa tanaman yang lebih tinggi, dan beberapa hewan (rayap), telah membentuk asosiasi (simbiosis) dengan diazotrof. Selain dilakukan oleh mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga terjadi pada proses non-biologis, contohnya sambaran petir. Lebih jauh, ada empat cara yang dapat mengkonversi unsur nitrogen di atmosfer menjadi bentuk yang lebih reaktif :

a. Fiksasi biologis: beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan dengan tanaman polongan) dan beberapa bakteri yang hidup bebas dapat memperbaiki nitrogen sebagai nitrogen organik. Sebuah contoh dari bakteri pengikat nitrogen adalah bakteri Rhizobium mutualistik, yang hidup dalam nodul akar kacang-kacangan. Spesies ini diazotrophs. Sebuah contoh dari hidup bebas bakteri Azotobacter.
b. Industri fiksasi nitrogen : Di bawah tekanan besar, pada suhu 600 C, dan dengan penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen (biasanya berasal dari gas alam atau minyak bumi) dapat dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH3). Dalam proses Haber-Bosch, N2 adalah diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2) menjadi amonia (NH3), yang digunakan untuk membuat pupuk dan bahan peledak.
c. Pembakaran bahan bakar fosil : mesin mobil dan pembangkit listrik termal, yang melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx).
d. Proses lain: Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena foton dan terutama petir, dapat memfiksasi nitrogen.

2. Asimilasi

Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam bentuk ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka makan.
Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut akarnya. Jika nitrat diserap, pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan kemudian ion amonium untuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat, dan klorofil. Pada tanaman yang memiliki hubungan mutualistik dengan rhizobia, nitrogen dapat berasimilasi dalam bentuk ion amonium langsung dari nodul. Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain mendapatkan nitrogen sebagai asam amino, nukleotida dan molekul organik kecil.

3. Amonifikasi

Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi amonium (NH4+) oleh bakteri dan jamur.

4. Nitrifikasi

Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri yang hidup di dalam tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya. Tahap utama nitrifikasi, bakteri nitrifikasi seperti spesies Nitrosomonas mengoksidasi amonium (NH4 +) dan mengubah amonia menjadi nitrit (NO2-). Spesies bakteri lain, seperti Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit menjadi dari nitrat (NO3-). Proses konversi nitrit menjadi nitrat sangat penting karena nitrit merupakan racun bagi kehidupan tanaman.

Proses nitrifikasi dapat ditulis dengan reaksi berikut ini :
1.     NH3 + CO2 + 1.5 O2 + Nitrosomonas → NO2- + H2O + H+
2.     NO2- + CO2 + 0.5 O2 + Nitrobacter → NO3-
3.     NH3 + O2 → NO2 + 3H+ + 2e
4.     NO2 + H2O → NO3 + 2H+ + 2e
note : "Karena kelarutannya yang sangat tinggi, nitrat dapat memasukkan air tanah. Peningkatan nitrat dalam air tanah merupakan masalah bagi air minum, karena nitrat dapat mengganggu tingkat oksigen darah pada bayi dan menyebabkan sindrom methemoglobinemia atau bayi biru. Ketika air tanah mengisi aliran sungai, nitrat yang memperkaya air tanah dapat berkontribusi untuk eutrofikasi, sebuah proses dimana populasi alga meledak, terutama populasi alga biru-hijau. Hal ini juga dapat menyebabkan kematian kehidupan akuatik karena permintaan yang berlebihan untuk oksigen. Meskipun tidak secara langsung beracun untuk ikan hidup (seperti amonia), nitrat dapat memiliki efek tidak langsung pada ikan jika berkontribusi untuk eutrofikasi ini." 
5. Denitrifikasi

Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2), untuk menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri seperti Pseudomonas dan Clostridium dalam kondisi anaerobik. Mereka menggunakan nitrat sebagai akseptor elektron di tempat oksigen selama respirasi. Fakultatif anaerob bakteri ini juga dapat hidup dalam kondisi aerobik.

Denitrifikasi umumnya berlangsung melalui beberapa kombinasi dari bentuk peralihan sebagai berikut:
NO3 → NO2 → NO + N2O → N2 (g)
Proses denitrifikasi lengkap dapat dinyatakan sebagai reaksi redoks:
2 NO3 + 10 e + 12 H+ → N2 + 6 H2O
6. Oksidasi Amonia Anaerobik

Dalam proses biologis, nitrit dan amonium dikonversi langsung ke elemen (N2) gas nitrogen. Proses ini membentuk sebagian besar dari konversi nitrogen unsur di lautan. Reduksi dalam kondisi anoxic juga dapat terjadi melalui proses yang disebut oksidasi amonia anaerobik
NH4+ + NO2 → N2 + 2 H2O







Soal 6.
Jawaban
a.      Spesies
Individu yang sejenis apabila melakukan perkawinan sesamanya akan menghasilkan keturunan yang fertile

b.      Fotositesis
Proses penyusunan zat makanan dari bahan anorganik oleh trumbuhan hijau dengan bantuan energy matahari akan menghasilkan zat organic

c.       Populasi
Sekelompok individu yang menempati tempat dan waktu yang sama

d.      Komunitas
Kumpulan sekelompok populasi

e.       Biosphere
Sekumpulan ekosistim yang ada di alam

Soal 7.
Jawab
                          Prokariotik :
                                    Sel yang intinya tidak mempunyai selaput membrane
                          Eukariotik :
                                    Sel yang intinya mempunyai selaput membran


Sabtu, 14 Juli 2012

Analisis I.C.T di SMA N 3 SRL


DATA FASILITAS  ICT SMA N 3 SAROLANGUN TH.2010 S/D 2012
no
tahun
Nama peralatan
jumlah
Kondisi
Baik (jumlah)
Tidak baik(jumlah)
1.
2010
1.komputer
2. LCD
3.Note book
20 bh
5 bh
4 bh
 20 bh
5 bh
 4 bh
-
-
-
2.
2011
1.  Komputer
2.  LCD
3.  Note Book
20 bh
5 bh
4 bh
8 bh
3 bh
4 bh
12 bh
2 bh
-
3.
2012
1.    Komputer
2.  LCD
3.  Note Book
20 bh
5 bh
4 bh
6 bh
1 bh
3 bh
18 bh
4 bh
1 bh

DATA GURU YANG MENGGUNAKAN LCD DAN NOTE BOOK DALAM PEMBELAJARAN th.2010 s/d 2012
No
Tahun
Jumlah guru yang pernah menggunakan LCD
Jenis kegiatan
Keterangan
1.
2010
5 orang
Pbm

2.
2011
3 orang
Pbm

3.
2012
2 orang
Pbm



JENIS KEGIATAN YANG DILAKUKAN BERHUBUNGAN DENGAN I.C.T
No
Tahun
Jenis kegiatan
Tingkat
Waktu pelaksanaan
1.
2010
Workshop ICT
Sekolah
Mei  2010
2.
2011
-


3.
2012
-



GURU YANG MENGAJAR T.I.K
No
Tahun
Latar belakang pendidikan
Jumlah
Keterangan
1.
2010
Sarjana Komputer , Sarjana Komputer
2 orang

2.
2011
Sarjana Komputer,  Sarjana Matematika
2 orang

3.
2012
Sarjana Matematika, Sarjana Geografi
2 orang



.   Sasaran Program
Kepala Sekolah dan Para Guru serta dengan persetujuan Komite Sekolah menetapkan sasaran program,  baik untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Sasaran program dimaksudkan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.
Sasaran Program Sekolah
SASARAN PROGRAM 1 TAHUN
 ( 2011 / 2012 )
(Program Jangka Pendek)
SASARAN PROGRAM 4 TAHUN
( 2011 / 2015 )
(Program Jangka Men
engah)
SASARAN PROGRAM 8 TAHUN
( 2011 / 2019 )
(Program Jangka Panjang)
1.        Kehadiran Peserta didik, Guru dan Karyawan lebih dari 95%.
1.     Kehadiran Peserta didik, Guru dan Karyawan lebih dari 97%.
1.   Kehadiran Peserta didik, Guru dan Karyawan lebih dari 98 %.
2.        Target pencapaian rata-rata Nilai Ujian Akhir  6,0.
2.     Target pencapaian rata-rata NUAN lulusan7,0.
2.   Target pencapaian rata-rata NUAN lulusan 8,0.
3.        10 % lulusan dapat diterima di PTN, baik melalui jalur PMDK maupun UMPTN.
3.     20 % lulusan dapat diterima di PTN baik melalui jalur PMDK maupun UMPTN.
3.   50 % lulusan dapat diterima di PTN baik melalui jalur PMDK maupun UMPTN.
4.        50% peserta didik yang beragama Islam dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
4.     80% peserta didik yang beragama Islam dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
4.   80% peserta didik yang beragama Islam dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
5.        Memiliki ekstra kurikuler unggulan  (KIR & Olah Raga  )
5.     Extra kurikuler unggulan dapat menjuarai tingkat provinsi
5.   Ekstrakurikuler unggulan dapat meraih prestasi tinggkat nasional
6.        25 % peserta didik dapat aktif berbahasa Inggris.
6.     40  % peserta didik dapat aktif berbahasa Inggris.
6.   60  % peserta didik dapat aktif berbahasa Inggris.
7.        70 % peserta didik dapat mengoperasikan mengoperasikan program Ms Word dan Ms Excel
7.     75 % peserta didik dapat mengoperasikan 2 program komputer  (Microsoft Word , Excel, Power point dan Internet).
7.   100 % peserta didik dapat mengoperasikan 2 program komputer  (Microsoft Word, Excel, Power point dan Internet).











BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 berbunyi “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan Bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab”. Untukmencapai tujuan tersebut tidaklah mudah karena tantangan yang lebih besar dengan adanya arus globalisasi di segala bidang kehidupan. Globalisasi sebagai dampak dari revolusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengakibatkan perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang paling cepat dirasakan adalah perubahan ekonomi dan pengetahuan.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat digunakan dalam berbagai disiplin Ilmu, termasuk di dunia pendidikan. Perkembangan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan saat ini sudah tidak bisa ditawar lagi karena telah menyatu dengan perkembangan setiap aktivitas kehidupan, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Demikian halnya guru sebagai tenaga profesional, harus mampu mengimbangi laju perubahan tersebut. Sikap yang harus direfleksikan oleh guru di antaranya melalui apresiasi, inovasi, dan kreasi untuk memanfaatkan TIK seperti yang dinyatakan dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi Guru. (sumber : Juknis dir.pendd menengah).

Berdasarkan hasil pengamatan penulis dalam keterlaksanaan penerapan I.C.T di SMA N 3 Sarolangun, ditemukan bahwa pemanfaatan I.C.T (baik hardware maupun software) oleh guru  masih amat terbatas. I.C.T lebih banyak dimanfaatkan terbatas pada fungsi administratif. Pemanfaatannya sebagai media atau alat bantu pembelajaran,sumber belajar  dan penilaian masih belum tereksplorasi secara mendalam, apalagi pemanfaatan berbagai fasilitas dan aplikasi yang ada.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.    Apa masalah yang dihadapi dalam penerapan ICT di SMA N 3 Sarolangun.?
2.    Faktor – faktor apa yang mempengaruhi pemanfaatan  ( analisa kebutuhan ) ICT  di SMA N 3 Sarolangun.?
3.    Apa solusi yang dapat ditawarkan untuk memberdayakan ICT dalam meningkatkan kompetensi guru di SMA N 3 Sarolangun.?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Permasalahan yang dihadapi dalam penerapan I.C.T
Pada kenyataanya saat ini masih banyak ditemukan masalah- masalah ketika menerapkan ICT dalam pembelajaran. Permasalahan tersebut berasal dari lembaga pendidikan yang bersangkutan, guru sebagai pendidik, dan siswa sebagai peserta didik. Permasalahan yang timbul dari lembaga pendidikan biasanya lebih dipengaruhi oleh factor-faktor seperti infrastruktur yang dimiliki dan sumber dana yang memadai sebagai factor utama agar lembaga pendidikan dapat menyelenggarakan pendidikan berbasis ICT. Kedua, guru sebagai pendidik tidak jarang menemui kesulitan dalam penguasaan ICT. Memang patut dimaklumi ketika para guru tersebut sekolah, pada saat itu ICT belum berkembang seperti sekarang  dan mereka pun tidak ada pelajaran ICT di sekolahnya. Sehingga tidak sedikit juga dari para guru tersebut yang kurang tertarik untuk mempelajari maupun menggunakan ICT dalam kegiatan belajar mengajar. Karena merasa tidak bisa dan malu sehingga tidak ada kemauan dan keinginan untuk belajar. Kejadian seperti ini biasanya terjadi kepada guru-guru senior. Selanjutnya, permasalahan yang timbul dari peserta didik biasanya berasal dari latarbelakang siswa itu sendiri. Seperti belum mengenal komputer, belum pernah menggunakan komputer dan internet. Kemudian,apabila suatu sekolah sudah menerapkan program dimana setiap siswa harus memiliki laptop ( dewasa ini laptop/notebook lebih sering digunakan sebagai media pembelajaran dikelas karena lebih efisien), terkadang bagi siswa yang ekonominya kurang, mereka belum bisa untuk memenuhi hal tersebut

B. Faktor-faktor yang mepengaruhi perkembangan I.C.T ( analisa kebutuhan )di SMA N 3 Sarolangun
1.      Kebutuhan TIK untuk Administrasi Sekolah
Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses pembelajaran  di sekolah. Dalam era kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini, sekolah dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang cepat, mudah, dan terbaik baik siswa, guru, orang tua maupun pemangku kepentingan pendidikan lainnya. Orang sering menganggap enteng persoalan administrasi tersebut, padahal kalau administrasi tidak didukung oleh pemanfaatan TIK dan tidak dikelola  oleh  orang-orang yang terampil maka administrasi tersebut akan tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Orang yang memegang administrasi hendaknya adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara sistematis.
Keberhasilan pendidikan di sekolah harus ditunjang oleh pelayanan administrasi sekolah yang teratur, terarah dan terencana. Di mana dalam pelaksanaannya harus mengikuti arah jaman yang semakin bersaing dan semakin modern. Untuk itu, perlu adanya pembagian tugas ketatausahaan yang jelas dan terprogram di setiap sekolah, serta adanya dukungan TIK yang memadai.
Administrasi sekolah  dilaksanakan dengan tujuan (1) Meningkatkan pelayanan administrasi sekolah (2) Pelayanan administrasi sekolah yang efisien dan efektif (3) Administrasi sekolah yang teratur, terarah dan terencana
Administrasi sekolah antara lain  meliputi:
1. Administrasi persuratan dan pengarsipan
2. Administrasi kepegawaian
3. Administrasi keuangan
4. Administrasi perlengkapan /inventaris
5. Administrasi kesiswaan
6. Administrasi perpustakaan
7. Administrasi kurikulum
8. Administrasi pengelolaan laboratorium
9. Administrasi program pembelajaran
Dari jenis-jenis administrasi tersebut, berapa jenis administrasi di sekolah Anda yang  telah diproses dan didistribusikan  dengan berbasis TIK? Untuk kebutuhan administrasi sekolah, Anda tidak perlu harus selalu mengembangkan sendiri aplikasi yang dibutuhkan.  Saat ini banyak aplikasi administrasi sekolah yang dapat dimanfaatkan baik yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional maupun oleh pihak swasta.

2.      Kebutuhan TIK untuk Sistem Komunikasi Sekolah
Kata  komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris,  berasal dari perkataan Latin communis, communico atau communicare,   yang berarti sama atau membuat sama . Sejalan dengan pengertian  tersebut, beberapa ahli merumuskan definisi komunikasi, antara lain  “ Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain. “
Suatu komunikasi harus jelas, artinya apa yang diinformasikan oleh pengirim informasi harus mempunyai arti dan makna yang sama, tidak boleh menyimpang atau bertentangan dengan penerima pesan tersebut. Penyimpangan dan perbedaan makna informasi menandakan adanya gangguan komunikasi yang sering disebut distorsi komunikasi. Jadi dalam suatu komunikasi yang baik tidak akan terjadi pertentangan informasi antara pengirim dan penerima informasi. Selain itu komunikasi yang disampaikan juga harus cepat dan tepat waktu. Sebagai contoh informasi tentang hasil ulangan harian siswa akan tidak bermakna  bila disampaikan secara bersamaan pada akhir semester kepada orang tua siswa. Sebaiknya informasi tersebut disampaikan segera setelah pelaksanaan ulangan harian, sehingga menjadi bahan umpan balik bagi siswa, guru maupun orang tua.
Dalam penerapan organisasi,  komunikasi  dibedakan dalam dua macam, yaitu : (1) komunikasi eksternal atau komunikasi sosial yaitu komunikasi yang dilakukan organisasi atau anggota organisasi terhadap organisasi atau pihak luar organisasi yang bersangkutan, dan (2) komunikasi internal, komunikasi yang digunakan dalam lingkungan organisasi sendiri.  Bila diadaptasikan dalam konteks sekolah maka komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua siswa, , tokoh masyarakat, ataupun dengan dunia industri sebagai mitra dalam pembelajaran  dapat dikategorikan sebagai komunikasi eksternal. Sedangkan komunikasi antara kepala sekolah, guru, tenaga administrasi dan siswa dapat dikategorikan sebagai komunikasi internal.
Dalam sistem komunikasi di sekolah baik komunikasi internal maupun komunikasi eksternal harus disampaiakan secara akurat, tepat dan cepat. Sebagai contoh undangan untuk pengurus komite sekolah akan lebih baik bila disampaikan sesegera mungkin, agar pengurus komite sekolah dapat menjadwalkan waktunya. Begitu juga  informasi tentang libur sekolah, kemajuan belajar siswa dan informasi lainnya harus disampaikan secara akurat, cepat dan tepat.
Bagaiamanakah sistem komunikasi yang dibangun di sekolah Anda? Apakah informasi yang disampaikan oleh sekolah kepada siswa, guru atau orangtua murid sudah menggunakan media TIK? Ataukah lebih banyak dilakukan secara tatap muka padahal bisa dilakukan dengan TIK? Sudahkan informasi disampaikan secara akurat, cepat, tepat dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu? Semua itu akan memungkinkan bila difasilitasi dengan media komunikasi berbasis TIK.
3.      Kebutuhan TIK untuk Pembelajaran
Ketika kita berbicara tentang TIK untuk pembelajaran, maka termasuk pula di dalamnya media audio, televisi, film, VCD/DVD Pembelajaran, dan media internet.
Keunggulan Media Audio bila digunakan dalam pebelajaran antara lain media audio sangat cocok untuk pelajaran bahasa, dapat diulang dengan mudah, sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, dapat meningkatkan kemampuan imajinasi siswa, melatih siswa untuk menjadi pendengar yang baik. Namun demikian media audio juga memiliki kekurangan antara lain pesan yang disampaikan bersifat abstrak, dan kurang dapat menjelaskan detail, untuk menghasilkan suara yang bagus, perlu direkam di ruang khusus”kedap suara”.
Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Audio adalah sebaia berikut (1)sebelum digunakan di kelas sebaiknya guru mencoba terlebih dahulu di rumah, sehingga guru memahami betul isi program yang akan disajikan, (2) sebelum diperdengarkan, sebaiknya guru harus menjelaskan tentang poin-poin yang harus diperhatikan selama mendengarkan, (3)yakinkan bahwa seluruh siswa dapat mendengar suara dari audio, (4) matikan kaset, apabila siswa tampak tidak memperhatikan penjelasan dari audio, (5) apabila ada materi yang kurang jelas, guru dapat mengulang bagian yang dianggap kurang jelas, (6) penjelasan dari audio sebaiknya ditambah dengan penjelasan guru, (7) setelah selesai mendengarkan, siswa dapat diberi tugas lanjutan, misalnya praktek bercakap-cakap sesama teman.
Selain media audio, sarana TIK yang sering juga digunakan dalam pembelajaran adalah media televisi. Pustekkom sejak tahun 2004 telah mengembangkan saluran televisi yang mengkhususkan pada siaran pendidikan yaitu TV edukasi (TVE). Keunggulan Media Televisi antara lain (1)dapat digunakan setiap saat, sesuai dengan ketersediaan waktu siswa, (2)dapat digunakan di sekolah, di rumah, di mana saja selama masih ada aliran listrik dan penerima siaran televisi (3)dapat menampilkan seluruh unsur media (gerakan, suara, dan animasi), (4) materi yang  disiarkan  umumnya bersifat baru up to date. (5) dapat juga digunakan dalam pembelajaran klasikal, dan (6) tidak perlu kemampuan khusus dalam mengoperasikannya.
Di samping keunggulan yang dimilikinya, media televisi juga memiliki kekurangan antara lain (1) perlu adanya aliran listrik, dan perangkat peneriam televisi, (2)sangat tergantung pada jadwal siaran, (3) seringkali jadwal siaran tidak cocok dengan jadwal pelajaran di sekolah, (4) tidak dapat distop/dihentikan siarannya (kalau program VCD/Video bisa dihentikan dan dikendalikan pemanfaatannya)
Penggunaan media  televisi hendaknya menerapkan rinsip-prinsip penggunaan sebagai berikut : (1) sebelum dimanfaatkan yakinkan tidak ada perubahan jadwal siaran, (2) beri arahan dan petunjuk siswa tentang apa-apa yang perlu diperhatikan selama menonton televisi, (3)hindari penggunaan televisi tanpa ditemani oleh guru.
Selain radio dan televisi, TIK yang umum digunakan adalah internet. Keunggulan Media Internet bila digunakan dalam pembelajaran antara lain
·  Dapat digunakan setiap saat, sesuai dengan ketersediaan waktu siswa
·  Dapat digunakan di sekolah, di rumah, di mana saja selama masih ada koneksi     internet
·  Dapat menampilkan seluruh unsur media (gerakan, suara, dan animasi)
·  Materi yang ada umumnya bersifat up date.
·  Sangat cocok untuk tindak lanjut pembelajaran dan tugas-tugas mandiri.
·  Dapat juga digunakan dalam pembelajaran klasikal.
Selain memilki keunggulan, k ekurangan media Interner antara lain perlu adanya aliran listrik, sarana komputer, dan akses internet serta perlu kemampuan khusus untuk memanfaatkannya. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Internet
·  Sebelum dimanfaatkan secara klasikal, sebaiknya dipreview terlebih dahulu apa-apa yang akan disajikan.
·  Beri arahan dan petunjuk siswa tentang cara mencari materi-materi yang cocok.
·  Hindari penggunaan internet tanpa penjelasan apa yang akan dicari oleh siswa.
Pemanfaatan Internet sebagai media pembelajaran memungkinkan  siswa untuk belajar secara mandiri. Informasi yang diberikan server-computers itu dapat berasal dari commercial businesses (.com), goverment services (.gov), nonprofit organizations (.org), educational institutions (.edu) atau artistic and cultural groups (.arts). Dengan menggunakan internet, siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya konsumen informasi saja. Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran. Siswa dapat melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya (real life). Siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas (classroom meeting), karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online. Siswa juga dapat belajar bekerjasama (collaborative) satu sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mail (electronic mail) untuk mendiskusikan bahan ajar. Kemudian, selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat berkomunikasi dengan teman sekelasnya.
Berikut ini hal-hal yang dapat difasilitasi oleh adanya Internet: Discovery (penemuan), ini meliputi browsing dan pencarian informasi-informasi tertentu. Communication (komunikasi), Internet menyediakan jaringan komunikasi yang cepat dan murah dari mulai pesan-pesan yang berupa buletin sampai dengan pertukaran komunikasi yang bersifat kompleks antar atau inter-organisasi. Juga termasuk diantaranya transfer informasi (antar komputer) dan proses informasi. Media komunikasi yang utama seperti e-mail, chat group (percakapan secara berkelompok), dan newsgroup (gabungan kelompok yang bertukar berita). Collaboration (kolaborasi), seiring dengan semakin meningkatnya komunikasi, dan kolaborasi antar media elektronik baik itu antar individu maupun antar kelompok maka beberapa fasilitas canggih dan modern pun mulai digunakan dari mulai screen sharing sampai dengan teleconferencing. Kolaborasi juga meliputi jasa/pelayanan resource-sharing (pertukaran sumber-sumber informasi), yang menyediakan akses pada server-server yang sesuai dengan bidangnya masing-masing.
  

1.      Institusi ( SMA N 3 Sarolangun ), dan peran Kepala Sekolah
Sebagai institusi sekolah mempunyai mekanisme yang berbeda-beda dalam proses pembelanjaan anggaran disetiap tahunnya. Banyak sekolah yang masih berfikir bahwa fasilitas yang terpenting dikembangkan hanya fasilitas fisik saja. Padahal jika sedikit demi sedikit anggaran dipergunakan untuk pembelajaan infrastruktur I.C.T maka sebuah sekolah akan mempunyai arah yang jelas dalam pengembangan  I.C.T. Faktor penting lainya yang penulis anggap mempunyai pengaruh dalam pengambilan kebijakan adalah pemahaman tentang I.C.T yang dipunyai oleh kepala sekolah, serta latar belakang keilmuan yang dimiliki nya . kepala sekolah seharusnya melakukan :
·         Penjelasan kepada seluruh guru mengenai keterampilan apa yang harus dimiliki oleh siswa dalam menghadapi abad-21
·         Meningkat peran  guru T.I.K sebagai orang yang akan melatih guru-guru yang lain dalam penggunaan teknologi.
·         Bentuk pelatihan yang bersifat TOT melalui in house training dan sebagainya.
·         Dalam forum rapat, sempatkan adanya forum T.I.K, untuk berbagi kisah sukses dalam penggunaan T.I.K
2.      Guru mata pelajaran 
Dari hasil wawancara penulis ada beberapa hal yang membuat guru mata pelajaran di SMA N 3 Sarolangun enggan dalam menggunakan I.C.T.
a.       Saya harus menguasai teknologi dahulu baru kemudian mengajarkan dan mengunakannya.
‘sebuah perkataan yang mungkin benar tetapi lebih banyak tidak benarnya. Apa yang terjadi jika guru harus bisa menguasai dahulu semua program dan baru menggunakannya dalam pembelajaran. Tentu akan makan waktu dan energi luar biasa, ditambah lagi dengan sedemikian cepatnya perkembangan teknologi jangan- jangan suatu program belum selesai dikuasi telah datang program terbaru yang lebih canggih. Jadi dalam hal ini guru dapat minta bantu dengan guru T.I.K atau akan lebih baik jika materi pelajaran bisa berkolaborasi dengan materi T.I.K sehingga terbentuk Team Teaching.
b.      Tidak merasakan adanya hubungan antara subyek yang diajarkan dengan teknologi.
‘ guru masih berfikir bahwa urusan teknologi adalah pekerjaan guru T.I.K.  Saya  adalah guru Pkn apa hubungannya dengan teknologi ? guru belum mau dan bisa mengintegrasikan content knowledge dengan tekhnology knowledge dalam suatu pembelajaran.
c.       Guru khawatir tidak menjadi satu-satunya orang ‘ pintar ‘ dikelas.
‘ menggunakan teknologi berarti membuat diri kita menjadi bukan satu-satunya orang paling pintar dikelas. Saat menggunakan teknologi bisa jadi siswa kelihatan lebih pintar maklum mereka memang generasi yang terlahir dengan teknologi.
3.      Guru T.I.K
Latar belakang keilmuan dari guru T.I.K yang tidak sesuai tentu mempengaruhi akan pelaksanaa penerapan teknologi di SMA N 3 Sarolangun, guru T.I.K yang seharusnya menjadi ujung tombak dalam membantu guru mata pelajaran untuk menguasai teknologi tidak dapat diharapkan banyak, karena mereka sendiri sangat minim penguasaan teknologinya.
4.      Keberlangsungan dan pemeliharaan peralatan I.C.T
Untuk menjaga keberlangsungan dan pemeliharaan peralatan sehingga dapat dipergunakan secara berkelanjutan, faktor penting yang perlu diadakan adalah teknisi handal dan kompeten dalam bidang teknologi, SMA N 3 Sarolangun belum memiliki teknisi yang dapat melakukan perawatan dan pemeliharaan sehingga peralatan yang rusak tidak dapat dipergunakan lagi.
4.       Solusi  Pemecahannya

Ada beberapa hambatan yang perlu digaris bawahi berkaitan dengan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran
di SMA N 3 Sarolangun. Hambatan-hambatan tersebut diantaranya adalah: a) penolakan/keengganan untuk berubah khususnya dari Kepala Sekolah dan guru; b) kesiapan SDM (ICT literacy dan kompetensi guru); c) ketersedian fasilitas TIK; d) ketersediaan bahan belajar berbasis aneka sumber; dan) keber- langsungan (sustainability) karena keterbatasan dana (Utomo:2008).
Beberapa hal berikut untuk dipecahkan secara sistemik dan simultan (Utomo:2008):
1.     Dukungan Kebijakan; sekolah mengeluarkan kebijakan untuk mengedepankan pengintegrasian TIK untuk pembelajaran. Misalnya melalui pencanangan visi, misi, peraturan dan rencana induk/rencana strategis sekolah ke depan.
2.     e-Leadership; Kepala sekolah dan atau beberapa guru panutan di sekolah me- nyadari penuh pentingnya peran TIK untuk pembelajaran dan berupaya untuk terus mempelajari dan menerapkannya di sekolah.
3.    Penyiapan SDM; sekolah mengembangkan ICT literacy para guru dan kom- petensi guru dalam mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran (termasuk berbagai strategi/metode pembelajaran yang efektif). Bila perlu guru meng-
adopsi atau mengadaptasi strategi pembelajaran yang telah terbukti efektif dan mengkomunikasikannya dengan kolega. Bila perlu mengembangkan sendiri. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan, pengiriman mengikuti loka karya atau seminar, terlibat aktif dalam komunitas jaringan sekolah dan lain-lain. Di samping itu, sekolah juga harus menyiapkan tenaga teknis dalam bidang TIK untuk pembelajaran.
4.    Penyiapan fasilitas; sekolah menyiapkan fasilitas yang kondusif agar terjadinya belajar berbasis aneka sumber dengan menyiapkan beberapa fasilitas seperti perpustakaan (cetak dan non-cetak), komputer yang terhubung dengan LAN, koneksi internet, VCD/DVD player plus televisi, serta komposisi ruang kelas.
e. Penyediaan software pembelajaran; penyediaan software pembelajaran seperti buku, modul, LKS, program audio cassette, VCD/DVD, CD-ROM interaktif, dan lain-lain dapat dilakukan dengan cara membeli produk yang telah ada di pasar atau memproduksi sendiri.
f. Penyiapan tenaga teknis; fasilitas TIK yang ada di sekolah hendaknya didukung oleh beberapa tenaga teknis yang memiliki keahlian atau keterampilan dalam mengelola dan memelihara peralatan tersebut.

BAB III
KESIMPULAN
Seiring dengan perkembangan zaman yang modern dan perkembangan ICT yang begitu pesat, dunia pendidikan Indonesia juga harus dapat mengikutinya agar tidak tertinggal dengan Negara-negara lain. Penerapan ICT dalam proses pembelajaran merupakan langkah inovatif dalam dunia pendidikan merupaka suatu langkah inovatif untuk mengatasi hal tersebut. Dengan metode pembelajaran yang lebih modern diharapkan tujuan nasional pendidikan dapat tercapai. Namun, masih banyak kendala-kendala yang dihapadi untuk mewujudkan hal tersebut.
Kemampuan lembaga pendidikan baik dari segi infrastruktur maupun keuangan yang kurang memadai, penguasaan ICT oleh para guru, serta latar belakang peserta didik, menjadi masalah utama yang perlu dicarikan solusinya secara bersama-sama agar penerapan ICT dalm dunia pendidikan khususnya dalam kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana. Untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang inovatif berbasis ICT, peran serta sekolah, guru, orang tua, dan bahkan juga komunitas di sekitar stakeholder lembaga pendidikan sangatlah penting dan kesemuanya tersebut harus memiliki suatu mimpi dan langkah nyata bersama agar dapat membuat generasi bangsa ini lebih maju dan dapat bersaing dengan dunia global